Iwan Fals – Yang Terlupakan
Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan, di kesunyian malam
Saat datang rintik hujan
Bersama sebuah bayang yang pernah terlupakan
Nada merambat pelan, di kesunyian malam
Saat datang rintik hujan
Bersama sebuah bayang yang pernah terlupakan
Seperti menjelma
Waktu aku tertawa, kala memberimu dosa
Waktu aku tertawa, kala memberimu dosa
Oh maafkanlah, oh maafkanlah
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Namun senyummu tetap mengikuti
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar